Jumat, 18 Juli 2008


PENGANTAR ORGANISASI DAN MANAGEMENT
UNTUK REMAJA MASJID
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur
seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
(QS 61:4, Ash Shaff)
PENGERTIAN ORGANISASI REMAJA MASJID
Menurut Drs. EK Imam Munawir, organisasi adalah merupakan kerja sama di antara beberapa orang untuk mencapai suatu tujuan dengan mengadakan pembagian dan peraturan kerja. Yang menjadi ikatan kerja sama dalam organisasi adalah tercapainya tujuan secara efektif dan efisien. Dari definisi tersebut dapat diambil pengertian, bahwa Remaja Masjid adalah merupakan wadah kerja sama yang dilakukan oleh dua orang remaja muslim atau lebih yang memiliki keterkaitan dengan Masjid untuk mencapai tujuan bersama. Mengingat keterkaitannya yang erat dengan Masjid, maka peran organisasi ini adalah memakmurkan Masjid.
Sebagai wadah aktivitas kerja sama remaja muslim, maka Remaja Masjid perlu merekrut mereka sebagai anggota. Dipilih remaja muslim yang berusia antara l5 sampai 25 tahun. Pemilihan ini berdasarkan pertimbangan tingkat pemikiran dan kedewasaan mereka. Usia di bawah 15 tahun adalah terlalu muda, sehingga tingkat pemikiran mereka masih belum berkembang dengan baik. Sedang usia di atas 25 tahun, sepertinya sudah kurang layak lagi untuk disebut remaja. Namun, pendapat ini tidak menutup kemungkinan adanya gagasan yang berbeda.
Tingkat usia anggota perlu dipertimbangkan dengan baik, karena berkaitan dengan pembinaan mereka. Anggota yang memiliki tingkat usia, pemikiran dan latar belakang yang relatif homogen lebih mudah dibina bila dibandingkan dengan yang heterogen. Disamping itu, dengan usia yang sebaya, mereka akan lebih mudah untuk bekerjasama dalam melaksanakan program-program yang telah direncanakan, sehingga akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan.
PERLUNYA ORGANISASI REMAJA MASJID
Da'wah yang baik adalah yang diselenggarakan secara terencana, terarah, terus menerus dan bijaksana. Karena itu perlu dilakukan secara kolektif dan terorganisir secara profesional.
Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS 3:104, Ali 'Imran).
Remaja Masjid merupakan salah satu bentuk organisasi da'wah islamiyah underbouw Ta’mir Masjid . Keberadaannya untuk mengorganisir kegiatan memakmurkan Masjid yang dilakukan para remaja muslim yang memiliki komitmen da’wah. Remaja Masjid sangat diperlukan sebagai alat untuk mencapai tujuan da'wah dan wadah bagi remaja muslim dalam beraktivitas di Masjid.
MEMANFAATKAN ILMU PENGETAHUAN
Organisasi Remaja Masjid telah lama hadir di tengah-tengah umat Islam, namun masih banyak kekurangan yang harus dibenahi. Kelemahan ini disebabkan antara lain oleh minimnya pengetahuan organisasi dan management para aktivisnya. Padahal dengan pemahaman yang memadai, insya Allah, akan menghasilkan pengelolaan yang baik.
Ilmu organisasi dan management yang berkembang selama ini banyak dihasilkan oleh para sarjana non-muslim. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi nilai-nilai yang ada di dalamnya. Namun tidak ada salahnya bila kita mau mengadopsi pengetahuan tersebut asal tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Yang lebih penting lagi adalah bagaimana mengembangkannya menjadi ilmu organisasi dan management yang islami.
Allah subhanahu wa ta’ala mengajarkan ilmu pengetahuan kepada umat manusia, baik yang beriman maupun yang tidak beriman, baik yang muslim ataupun kafir. Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan diberi ilmu pengetahuan.
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS 96:1-5, Al 'Alaq).
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS 58:11, Al Mujaadilah).
Dengan memahami hal tersebut, tentu bisa dimengerti tentang kebolehan kita mengambil ilmu pengetahuan dari orang-orang non muslim untuk diterapkan dalam kehidupan sosial umat Islam, asal tidak bertentangan dengan syari'at Islam. Tidak mengherankan ilmu-ilmu yang berkembang di kalangan non muslim juga berkembang di lingkungan umat Islam.
Dr. Yusuf Qaradlawi menyatakan: "Adalah tidak berdosa bagi kaum muslimin untuk mengambil dari orang lain segala peraturan partial, yang oleh para ahli muslim dipandang ada faedahnya bagi masyarakat muslim, sesuai dengan karakter dan kebudayaannya. Seperti peratuaran lalu lintas, peraturan telekomunikasi, penataan kota, organisasi dan pengadaan latihan militer atau lainnya, dengan syarat tidak bertentangan dengan nash-nash yang konstan dan kaidah-kaidah syari'ah. Dan mereka, hendaknya menyesuaikan apa yang diambil dari orang lain itu dengan prinsip Islam secara benar".
PENERAPAN ASAS ASAS ORGANISASI
Dalam penerapan asas-asas organisasi untuk Remaja Masjid diperlukan sikap kritis, sehingga prinsip-prinsip organisasi yang diterapkan dapat dinafasi oleh nilai-nilai Islam baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun asas-asas organisasi tersebut antara lain:
Perumusan tujuan yang jelas.
Departementasi
Pembagian kerja.
Koordinasi.
Pelimpahan wewenang.
Rentang kendali
Jenjang Organisasi.
Kesatuan perintah.
Fleksibilitas.
Keberlangsungan.
Keseimbangan.
Kepemimpinan.
Pengambilan Keputusan.
PEMILIHAN JENIS ORGANISASI
Jenis organisasi apabila ditinjau dari segi wewenang, tanggungjawab maupun hubungan kerjanya dapat dibedakan dalam berbagai macam. Pemilihan jenis organisasi akan memberi pengaruh terhadap sistem kerja Pengurus dalam menjalankan aktivitasnya. Yang perlu dipertimbangkan adalah kemampuannya dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Untuk organisasi Remaja Masjid sebaiknya dipilih jenis organisasi lini-staf. Yang merupakan perpaduan (kombinasi) antara organisasi lini dan staf. Dengan menerapkan jenis organisasi ini, insya Allah, akan diperoleh beberapa keuntungan, antara lain:
Adanya pembagian kerja yang jelas dari masing-masing personil Pengurus, baik sebagai pimpinan, staf maupun pelaksana.
Upaya kaderisasi dapat berlangsung dengan baik, karena adanya kesempatan bagi para Pengurus untuk mengembangkan diri.
Menumbuhkan suasana kerjasama yang baik di antara Pengurus.
Prinsip penempatan ahlinya pada bidangnya atau the right man on the right place dapat lebih mudah dilakukan.
Menumbuhkan sikap disiplin, etos kerja, spesialisasi serta profesionalisme masing-masing Pengurus.
Koordinasi dapat dilakukan dengan baik, karena adanya pembidangan kerja yang jelas.
Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan sehat dan cepat, karena melibatkan banyak Pengurus dalam bermusyawarah, dan hasil keputusannya lekas diketahui oleh seluruh Pengurus.
Memiliki fleksibilitas yang baik, sehingga mampu menyahuti kebutuhan efektifitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuannya.
Dapat dipergunakan oleh Remaja Masjid yang relatif masih sederhana sampai yang besar dan komplek aktivitasnya.
STRUKTUR DAN BAGAN ORGANISASI
Struktur kepengurusan menunjukkan Susunan Pengurus Remaja Masjid sesuai dengan jabatan, wewenang dan tanggungjawabnya. Sedang bagan organisasi merupakan gambar struktur organisasi Remaja Masjid yang menunjukkan posisi, hirarki, rentang kendali dan lain sebagainya. Bagan organisasi biasanya berbentuk kotak-kotak kedudukan yang dihubungkan oleh garis-garis wewenang, baik instruksional ataupun koordinatif. Adapun manfaat yang dapat diperoleh Remaja Masjid dengan menggunakan bagan organisasi adalah:
a. Dapat diketahui besar-kecilnya organisasi Remaja Masjid.
b. Mudah diketahui garis-garis saluran wewenang dan tanggung jawab pengurus.
c. Bisa diketahui masing-masing bidang kerja dan jabatan Pengurus yang ada.
d. Bisa untuk mengetahui perincian aktivitas satuan organisasi maupun tugas setiap Pengurus.
e. Dapat untuk mengetahui nama, foto dan kedudukan masing-masing Pengurus.
f. Dapat untuk menilai apakah suatu Remaja Masjid telah menerapkan prinsip-prinsip organisasi dengan baik atau belum.
Keterangan :
: Garis instruksi.
: Garis koordinasi.
Gambar: Contoh Bagan Organisasi Remaja Masjid
PERKEMBANGAN ORGANISASI
Remaja Masjid yang maju, modern dan memiliki kegiatan beraneka ragam serta mampu meningkatkan ketaqwaan anggotanya adalah merupakan organisasi kemasjidan yang sangat diharapkan. Namun, untuk mencapai hal tersebut butuh waktu dan perjuangan yang panjang. Ada tiga fase dalam tahap perkembangan organisasi ini, yaitu: fase penumbuhan, pembinaan dan pengembangan organisasi. Untuk menuju organisasi Remaja Masjid yang maju diperlukan kerja keras dan kinerja yang profesional para Pengurusnya.
MANAGEMENT REMAJA MASJID
Organisasi dan management bagaikan tubuh dengan jiwanya. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena di dalam usaha pencapaian tujuan organisasi yang bersifat statis harus digerakkan oleh sesuatu yang dinamis yang disebut dengan menagement. Management adalah suatu proses yang terdiri dari perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling) dengan memanfaatkan ilmu dan seni dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Planning adalah proses pemikiran dan pengaturan yang matang untuk masa akan datang dengan menentukan kegiatan-kegiatannya. Organizing merupakan pengaturan segala perangkat dan sumber daya sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan organisasi yang harmonis dan dikelola untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Actuating bermakna tindakan Pengurus dan anggota dalam rangkaian kegiatan untuk menjalankan roda organisasi Remaja Masjid dalam rangka mencapai tujuan. Controlling merupakan tindakan mengawasi, mengarahkan dan mengatur pelaksanaan kegiatan Remaja Masjid agar sesuai dengan program dan tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun hubungan antara management dengan disiplin ilmu lainnya dalam lingkup ilmu administrasi dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar: Hubungan management dengan disiplin ilmu lainnya
Management juga diartikan sebagai pimpinan lembaga / perusahaan. Sehingga kita dapat mengenal tingkat-tingkat (level) management yang biasa disebut dengan pimpinan tingkat atas (Top Managemen), pimpinan tingkat menengah (Middle Management), pimpinan tingkat bawah (Lower Management).
Management sebagai aktivitas manusia sudah ada sejak lama atau dapat dikatakan bahwa semenjak suatu usaha dikerjakan oleh lebih dari satu orang kita sudah dapati suatu macam management. Management tersebut sifatnya sangat sederhana dan bekerja menurut tradisi. Pada awal abad ke-dua puluh F.W. Taylor dan H. Fayol mengembangkan management sebagai ilmu, sehingga mereka dikenal sebagai pelopor dalam ilmu management. Selanjutnya ilmu management maupun penerapannya semakin berkembang sampai sekarang.
PERAN MANAGEMENT DALAM MENCAPAI TUJUAN
Organisasi adalah wadah serta proses kerja sama sejumlah manusia yang terikat dalam hubungan formal dalam rangkaian hirarki untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Organisasi bukanlah tujuan tetapi alat untuk mencapai tujuan. Sebagai bagian dari administrasi, organisasi adalah merupakan wadah dimana kegiatan management dijalankan. Karena itu tujuan dari organisasi adalah juga merupakan tujuan management.
Dalam usaha mencapai tujuan Remaja Masjid, management memiliki peran agar proses pencapaian tujuan tersebut dapat berlangsung secara efektif (berdaya guna) dan efisien (berhasil guna). Dengan menerapkan prinsip-prinsip management seperti planning, organizing, actuating, controlling dan lain sebagainya tujuan organisasi dapat diupayakan untuk dicapai dengan lebih baik.
Management memberi efektifitas dan efisiensi kerja yang lebih baik bagi Pengurus Remaja Masjid dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam mencapai tujuan tersebut, management memanfaatkan sumber daya yang tersedia atau berpotensi. Adapun sumber daya management (management resources) Remaja Masjid antara lain: Akhlak (morale), orang (man), mesin (machine), material (material), metode (method), uang (money), waktu (time), sasaran da'wah (market) dan lain sebagainya.
PENUTUP
Remaja Masjid yang ingin maju harus mampu mengaplikasikan organisasi dan management modern, tentu saja harus mewarnainya dengan nilai-nilai Islam. Bagaimanapun organisasi dan management ditemukan dan dikembangkan oleh kebanyakan non-muslim terutama dari Barat dan Jepang yang memiliki standard nilai tersendiri, untuk itu dalam mengadopsinya dituntut kearifan dan keahlian yang handal.
Penerapan ilmu organisasi dan management dalam aktivitas Remaja Masjid yang islami, serta diikuti dengan kemampuan mengaplikasikan dan merekayasanya secara profesional, insya Allah, akan meningkatkan daya guna dan hasil guna aktivitas yang diselenggarakan.

PenganTaR manaGemenT


Fungsi Manajemen
Fungsi Manajemen ialah berbagai jenis tugas atau kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Banyak sekali ahli yang mengemukakan tentang fungsi manajemen ini. Ambil contoh misalnya George R. Terry. Dia menyebutkan bahwa fungsi manajemen terdiri dari:a. Planning (Perencanaan)b. Organizing (Pengorganisasian)c. Actuating (Penggerakkan)d. Controlling (Pengawasan).

Sedangkan Harold Koontz dan Cyril O’Donnel membagi fungsi manajemen menjadi:a. Planning (Perencanaan)b. Organizing (Pengorganisasian)c. Staffing (Penyusunan Pegawai)d. Directing (Pembinaan Kerja)e. Controlling (Pengawasan).

Tidak jauh berbeda dengan pendapat para ahli di atas, Henry Fayol mengemukakan bahwa fungsi manajemen terdiri dari:a. Planning (Perencanaan)b. Organizing (Pengorganisasian)c. Commanding (Pemberian Komando)d. Coordinating (Pengkoordinasian)e. Controlling (Pengawasan).

Ahli lain yang bernama Lyndall F. Urwick menambahkan pendapat Henry Fayol dengan Forecasting (Peramalan), sehingga urutannya menjadi:a. Forecasting (Peramalan)b. Planning (Perencanaan)c. Organizing (Pengorganisasian)d. Commanding (Pemberian Komando)e. Coordinating (Pengkoordinasian)f. Controlling (Pengawasan).

Selanjutnya Luther Gullick membagi fungsi manajemen menjadi:a. Planning (Perencanaan)b. Organizing (Pengorganisasian)c. Staffing (Penyusunan Pegawai)d. Directing (Pembinaan Kerja)e. Coordinating (Pengkoordinasian)f. Reporting (Pelaporan)g. Budgeting (Anggaran).

Untuk lebih jelasnya, berikut ini Anda akan mempelajari uraian singkat tentang fungsi manajemen yang paling banyak digunakan.Perencanaan (Planning) ialah fungsi manajemen yang harus bisa menjawab rumus SWIH. WHAT(apa) yang akan dilakukan, WHY (mengapa) harus melakukan apa, WHEN (kapan) melakukan apa, WHERE (dimana) melakukan apa, WHO (siapa) yang melakukan apa, HOW (bagaimana) cara melakukan apa, Pengorganisasian (Organizing) ialah fungsi manajemen yang berhubungan dengan pembagian tugas. Siapa mengerjakan apa dan siapa bertanggung jawab pada siapa. Penggerakkan (actuating) yaitu fungsi manajemen yang berhubungan dengan bagaimana cara menggerakkan kerabat kerja (bawahan) agar bekerja dengan penuh kesadaran tanpa paksaan.
Pengawasan ( Controlling) disebut juga fungsi pengendalian. Suatu proses untuk mengukur atau membandingkan antara perencanaan yang telah dibuat dengan pelaksanaan. Dengan adanya pengawasan ini, diharapkan jangan sampai terjadi kesalahan atau penyimpangan.
Disamping itu, Forecasting (Peramalan) sering dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Forecasting ialah kegiatan meramalkan, memproyeksikan atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan.Selanjutnya, pernahkah Anda memperhatikan bagaimana sebuah kesebelasan sepak bola mengorganisir pelatih dan para pemainnya dalam rangka mencapai suatu tujuan yaitu menciptakan gol? Tentunya pernah bukan? Atau bahkan Anda sendiri termasuk pemain atau pelaku dalam suatu pertandingan.Coba Anda perhatikan gambar berikut ini!




Dalam bidang ekonomi, penerapan prinsip dan fungsi manajemen semakin terasa. Misalnya di perusahaan konveksi yang menghasilkan pakaian jadi. Di perusahaan tersebut terlebih dahulu ditetapkan jenis pakaian apa yang akan dihasilkan. Kemudian ada pembagian tugas untuk mengukur, membuat pola, memotong bahan, menjahit, mengobras dan lain-lain. Akan tetapi walaupun tugasnya berbeda-beda, namun tujuan akhirnya sama, yaitu jenis pakaian yang telah direncanakan semula. Disinilah perlunya kerjasama antar karyawan dan dibimbing oleh pimpinan. Jika tidak, maka semua yang menjadi kerabat kerja akan merugi, begitu pula pimpinan dan perusahaan pada umumnya.

Dari penjelasan dan gambaran tentang fungsi manajemen di atas, bisakah Anda mencoba menyusun perencanaan dengan terlebih dahulu melakukan peramalan ( forecasting)? Coba Anda ikuti langkah berikut dan jawablah pertanyaannya!


Bila Anda telah mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, berarti Anda telah mampu menyusun sebuah perencanaan. Bagaimana merencanakan suatu kegiatan usaha dalam suatu organisasi/instansi? Pada dasarnya langkahlangkahnya sama, tinggal apa tujuannya
Definisi Manajemen
Manajemen, menurut suatu penelitian merupakan salah satu suku kata yang paling populer dewasa ini. Dari anak kecil sampai kakek nenek, dari pelaksana sampai direktur, dari ketua RT sampai presiden, dari yang berpendidikan sekedarnya sampai profesor masih mengatakannya, tentu saja dengan persepsinya masing masing. Kata ini sangat mudah dan merdu sekali untuk diucapkan sebagai retorika, tetapi untuk memahami dan menerapkan ternyata merupakan tantangan yang sangat berat.
Manajemen menurut arti katanya adalah metode atau teknik untuk mengelola (mengatur) berbagai sumber daya supaya menjadi optimal untuk menghasilkan produk (barang, jasa, tujuan) tertentu. Makanya dalam teori manajemen, kita selalu bertemu dengan POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling). Selain itu Manajemen dalam pengertian yang berbeda berarti suatu badan yang mengelola (mengatur) suatu kegiatan apakah bisnis, pemerintahan, industri, keuangan, dan lain lain. Dalam pengertian ini manajemen adalah sekelompok individu orang dengan apa yang ada padanya (jabatan, kapasitas, pendidikan, pengalaman, keahlian, dan keahlian) dan yang telah diberi otoritas tertentu. Titik singgung dari dua pengetian manajemen tersebut di atas terletak pada kata ?Mengatur,? kata inilah yang banyak menjadi Fokus Utama dari kita. Pemahaman mengenal persepsi kata ?Mengatur? inilah yang akan menentukan apakah manajemen sebagai Teknik dan Badan akan berjalan efektif atau tidak, apakah menjadikan sesuatu lebih baik atau sebaliknya menjadi lebih buruk. Dalam setiap proses manajemen akan selalu melibatkan berbagai aspek, biasanya dituliskan dalam bentuk 5M yaitu Man, Money, Material, Methods, dan Machine. Lima aspek inilah yang tiap saat harus dikendalikan sehingga mencapai optimal, apakah dalam hal manfaat maupun keuntungan. Untuk itu persepsi kata ?mengatur? haruslah dimaknai positif menuju ke arah kebaikan. Pengelola manajemen adalah manusia dengan berbagai perangkatnya, berhasil atau tidak kembali ditentukan oleh niat dan usahanya. Oleh karena praktek manajemen harus dikelola dengan menyerap aspirasi serta budaya yang berkembang pada lokasi manajemen. Dari suatu negara ke negara lain, dari suatu daerah ke daerah lain, atau dari suatu perusahaan ke perusahaan lain sedikit bervariasi. Tidak bisa kita lakukan praktek manajemen secara textbook thinking untuk menghasilkan kinerja yang sama, karena dalam beberapa hal ternyata praktek manajemen cenderung kepada sesuatu yang bersifat seni (Art). Pola pikir dan perilaku manusia yang cenderung mekanistik membuat sulit mengembangkan praktek manajemen yang cocok, akhirnya kadang memaksakan diri untuk mengadopsi suatu praktek manajemen dari tempat lain. Untuk yang pernah mempelajari praktek manajemen dari barat maka kiblat inilah yang selalu dipakai sebagai referensi, jika tidak berhasil lalu menyalahkan pada sistem dan budaya lokal yang tidak mendukung. Padahal mungkin yang terjadi adalah salah dalam ?melihat dan membaca? obyek manajemen. Secara teoritis tidak dijumpai kesalahan pada teori manajemen, apalagi jika pernah membaca teori manajemen dari Peter Drucker, seorang Guru Manajemen paling terkenal saat ini. Orientasi manajemen yang paling pokok adalah pada efektivitas hasil dari proses manajemen, untuk itu metode yang dipakai dapat sedikit bervariasi tergantung pada obyek manajemen, yang penting tidak terlalu melenceng jauh dari teori. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah metode manajemen yang cocok dengan lingkungan kita, masyarakat Indonesia. Yang pertama harus ?dilihat dan dibaca? adalah bagaimana kultur dan perilaku masyarakat kita secara umum. Masyarakat kita biasanya kurang disiplin, tidak berani, tidak mandiri, malas belajar, dan cenderung menolak (resisten) terhadap ide ide baru. Oleh karena itu manajemen harus bisa melihat dan membalik kelemahan ini menjadi suatu kekuatan dahsyat. Syaratnya cukup sederhana yaitu ?Berpikir Jernih dan Mau Mengalah, gunakan lebih banyak Telinga (mendengar) ketimbang Mulut (berbicara).? Syarat tersebut akan kembali terkait dengan persepsi terhadap kata ?mengatur? karena Manajemen Juga Manusia. Jika kata ?Mengatur? lebih cenderung kepada pengertian ?Kekuasaan? maka yang terjadi adalah penggunaan manajemen untuk berbuat sekehendak hatinya, apakah manajemen efektif atau tidak itu urusan ke seratus, yang penting bisa mengatur atau memerintah seenaknya. Yang dilakukan pertama kali oleh manajemen model ini adalah penonjolan Arogansi ketimbang Performansi. Pada akhirnya manajemen seperti ini akan cenderung digunakan untuk memperoleh kepentingan pribadi atau kelompok. Di dalam pemerintahan kita kenal istilah Pangreh Praja, atau birokrasi. Karena sifatnya adalah Pangreh maka pelayanan terbaik adalah mustahil karena sifatnya lebih ke kekuasaan, mosok Penguasa harus melayani. Itulah yang kita lihat pada birokrasi pemerintah kita, sejak dari Kelurahan sampai di Pusat. Motto yang dipakai adalah ?jika bisa dipersulit kenapa mesti dipermudah.? Makanya segala urusan menjadi berbelit belit dan tidak efisien, setiap program negara selalu gagal oleh birokrasi sehingga rakyat menjadi menderita. Akibatnya rakyat membenci pejabat pemda, polisi, jaksa, hakim, pejabat Pertamina, pejabat Bulog, anggota DPR, menteri, bahkan sampai presiden. Di sini Manajemen bukannya menghasilkan berbagai Solusi melainkan malah menjadi Trouble Maker (sumber masalah). Lalu apa sebenarnya praktek manajemen yang lebih sesuai dan efektif? Kalau kata ?Mengatur? kita persepsikan dengan ?Melayani? mungkin hasilnya akan lebih baik. Karena di sini manajemen berfungsi sebagai sarana (server) untuk terjalinnya praktek dan proses manajemen. Kalau kita jadi pelayan biasanya akan berbuat maksimal dan sebaik mungkin supaya yang dilayani merasa puas. Tolok ukur keberhasilan yang dicapai selain pada kualitas produk juga kepuasaan obyek manajemen. Di sini manajemen akan selalu bekerja keras dari detik ke detik untuk menghasilkan yang terbaik yaitu berbagai solusi dan terobosan brilian yang positif di bidangnya masing masing. Dalam pemerintahan kita kenal istilah Pamong Praja, artinya secara filosofi adalah pengurus wilayah dan warga. Dalam konsep ini aparat pemerintah adalah Pelayan Rakyat dan Instrumen Negara yang berfungsi untuk melindungi dan meningkatkan kesejahteraan dalam berbagai bidang. Oleh karena memposisikan diri sebagai pelayan maka aparat akan bekerja keras supaya rakyat menjadi puas, karena paham bahwa yang menggaji mereka adalah rakyat. Konsep ini sangat sederhana serta mudah untuk dilaksanakan, tetapi sangat berat untuk dipraktekkan oleh personil yang berada di posisi manajemen pemerintahan, biasanya hanya karena alasan Gengsi dan Arogansi. Jika rajin membaca koran ternyata masih dapat kita temukan aparat (manajemen) pemerintah yang dapat berperilaku sebagai pamong, contohnya adalah Bupati Bantul (Yogya) dan Jembrana (Bali). Di kabupaten ini bupatinya bisa berperilaku sebagai pamong rakyat, setelah jadi bupati maka yang dilakukan dengan kekuasaannya adalah mengabdil rakyat dalam bentuk meningkatkan kesejahteraan. Pertama yang dilakukan adalah tidak mau menggunakan fasilitas yang berlebihan, beliau berdua tidak mau naik mobil dinas baru yang harganya setengah milyar rupiah tapi cukup mobil biasa saja, yang penting bisa jalan sampai ke semua wilayah teritorialnya. Setelah itu yang dilakukan adalah meningkatkan investasi di wilayahnya supaya penduduk bisa be.kerja. Tanah milik kabupaten disewakan gratis kepada investor, bupati Bantul bahkan bersedia mengelap sepatu para investor yang mau menanamkan modal di wilayahnya. Produk pertanian dikoordinasikan pemasarannya supaya tidak dipermainkan tengkulak. Kredit usaha kecil dialirkan ke pasar pasar supaya pedagang tidak terlilit rentenir. Anggaran pendidikan mencapai 40% dari APBD sehingga anak anak dapat bersekolah gratis. Supaya gurunya serius mengajar diberi insetif keuangan yang tinggi. Rumah sakit disubsidi supaya rakyat membayar murah untuk pelayanan kesehatan. Jalan jalan mulus dibangun sampai pelosok supaya ekonomi berjalan lancar. Kenapa di kabupaten ini bisa dan kabupaten lain tidak? Padahal APBD Bantul dan Jembrana relatif kecil jika dibandingkan dengan Cilegon misalnya. Manajemen Pamong adalah praktek manajemen yang mengedepankan empati dan pengorbanan serta tujuan mulia, sehingga hasilnya adalah efektivitas maksimal. Perusahaan sebagai suatu organisasi dapat juga menerapkan manajemen pamong seperti pada konsep Pamong Praja. Karakter dari obyek manajemen (khususnya manusia) menjadi fokus utama, prosedur hanya alat (tool) saja. Kalau anak buah dapat bekerja efektif dengan kata pupan dan senyuman, lakukanlah saja, gratis tidak perlu keluar uang. Memangnya kalau bos marah-marah terus pekerjaan dijamin lancar terus? Kalau anak buah perlu alat, sediakanlah saja, jangan meminta mereka mengerjakan sesuatu dengan alat seadanya tapi hasilnya minta bagus. Supaya proses industri berjalan bagus tugas manajemenlah menyiapkan material dan mesin yang bagus, oleh karena itu manajemen harus bekerja sangat keras dan memeras otak tiap detiknya. Dengarkanlah aspirasi mereka dan buatlah solusi secepatnya, janganlah malah terus menambah beban mereka menjadi lebih berat. Jika bertemu anak buah di lapangan atau di tempat kerja selalu katakan ?Apakah ada hambatan masalah dalam pekerjaan, apa yang bisa saya bantu?? Kata kata itu menunjukkan bahwa kita sebagai manajemen juga mau bekerja menyelesaikan masalah. Janganlah katakan ?Kapan bisa selesai pekerjaan ini, mengerjakan seperti ini saja ?tidak becus,? pokoknya saya tidak mau tahu.? Kalau kata kata itu yang keluar berarti kita sebagai manajemen hanya mau enaknya sendiri. Apa kira kira jawaban anak buah dalam hatinya ?Ngladeni Sire!!!? Yang akan terjadi adalah disintegrasi manajemen, siji ngalor siji ngidul, tidak sinergi, hasilnya dipastikan tidak optimal. Bekerja dalam era modern haruslah makin ringan secara fisik tapi hasil kerja dan pendapatan keuangan semakin bagus. Dalam manajemen pamong berlaku pepatah, kalau meniadi pemimpin ikan, jadilah ikan juga dan mau ikut hidup di air, supaya komunikasi dapat selalu dimengerti dua belah pihak serta hubungan personal menjadi sangat erat dan menyatu. Secara struktural seperti hubungan antara orangtua dan anak, orangtualah yang ngemong anak bukan sebaliknya. Pemimpin manajemen tinggilah yang bekerja paling keras dibandingkan manajemen di bawahnya. Jika pemimpin manajemen dapat memberikan Visi, Inspirasi, dan Spirit yang jelas serta positif maka anak buah akan bersedia secara ikhlas ?jungkir balik? untuk mewujudkan hasil terbaik, contohnya nabi kita Muhammad SAW. Beliaulah yang telah memberi kita contoh tentang manajemen pamong, tinggal kita tiru saja, dijamin menyenangkan dan tidak sulit serta hasilnya maksimal. Siapa mau mencoba??? Cobalah dari hal kecil, cobalah dari diri sendiri, cobalah saat ini juga supaya cepat melihat hasilnya. Hasilnya adalah kemakmuran dan keadilan yang dapat kita rasakan secara nyata.***
Contoh Strategi Manajemen (salah Satu jawaban nomor 4 )
Hal Pertama yang Dilakukan, Curi SDM!
Bagaimana Anda melakukan transisi perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) menjadi sebuah perusahaan yang benar-benar global?
-- Rich Rosier, Bedford, Massachusetts.
Anda mulai berharap bahwa tim Anda mulai bersemangat dengan ide perusahaan akan menjadi global. Bagi suatu perusahaan untuk meluncurkan ekspansi geografis yang luas --atau untuk meluncurkan perusahaan baru dari sesuatu yang lama- - visi dan energinya mesti berasal dari orang yang berpengaruh, dan energinya mesti benar-benar besar.
Bukan berarti bahwa perusahaan dengan sengaja tidak tumbuh secara organik. Namun, setiap perusahaan baru membutuhkan banyak uang dan perhatian. Terlalu sering terjadi, ketika perhatian dan uang perusahaan mengalir ke perusahaan baru, para karyawan menjadi gusar. "Mengapa perusahaan mau mengucurkan banyak uang untuk merealisasikan ide bodoh itu," umpat mereka. "Sedangkan kita disini adalah pihak yang menghasilkan banyak uang. Sekarang kita tidak akan punya cukup sumber dana untuk reinvestasi."
Mungkin, para karyawan yang mengeluh itu ada benarnya. Namun, mestinya itu tidak boleh terjadi jika Anda ingin memulai sesuatu yang baru. Sebuah perusahaan tidak akan berhasil jika pemimpinnya tidak tegas, serta ketiadaan faktor dukungan serta pendekatan wait and see. Jika perusahaan ingin sebuah inisiatif baru demi menuju kemakmuran, manajer papan atasnya mesti menggunakan metode Robin Hood --mencuri dari yang kaya untuk diberikan pada yang miskin.
Dan hal pertama yang harus dicuri adalah sumber daya manusia (SDM)., yakni orang-orang hebat yang akan menjalankan perusahaan. Kesalahan yang sering dilakukan para top manajer adalah mengambil risiko dengan memberikan tugas yang berat ini pada orang yang salah. Misalnya, tugas itu diberikan kepada pegawai yang sedikit lagi pensiun atau manajer muda yang meskipun sangat berlian, tapi belum mempunyai reputasi yang berpengaruh di perusahaan. Itu tindakan yang salah.
Mereka mesti mengirim bintang yang sebenarnya, dan seseorang yang punya posisi dan visi hebat, harus dihormati. Dengan orang seperti itu akan memberikan perusahaan baru sebuah kesempatan terbaik untuk menang. Juga, memberikan pesan kepada seluruh karyawan bahwa perusahaan membangun perusahan baru ini dengan serius.
Bersamaan dengan penunjukkan "bintang" tersebut, manajer senior dapat menekankan inisiatif pertumbuhan organis dengan dua cara. Mereka mesti membuat orang-orang yakin mengenai potensi dan pentingnya perusahaan baru ini. Ini termasuk dengan sering melihat operasional perusahaan baru dan memberi dukungan terhadap seberapapun kecilnya pencapaian yang diraih. Ini masalah visi.
Akhirnya, jika para manajer menginginkan agar bibit ini tumbuh, mereka mesti memberi oksigen, memberinya ruang untuk tumbuh. Ya, ini mungkin terdengar kontroversial. Namun, mendukung sebuah usaha bukan berarti mengontrol seluruh gerakannya. Jika Anda menaruh orang-orang hebat pada tempatnya, Anda harus membiarkan mereka bekerja. Kesempatan terbaik yang bisa mereka dapatkan untuk sukses adalah dengan kebebasan mengambil risiko.
Kami banyak menulis mengenai merger dan akuisisi di kolom ini beberapa waktu lalu. Memuji tindakan itu sebagai subuah cara ampuh untuk maju. Namun, menciptakan sesuatu yang baru dari sesuatu yang lama bisa jadi merupakan salah satu hal yang paling menyenangkan dalam bisnis. Dalam peranan Anda di perusahaan, Anda mungkin tidak dapat memimpin perubahan global. Namun, Anda telah membantu dengan bersikap terbuka terhadap perubahan. Sekarang, mari kita berharap kepemimpinan Anda juga dapat melakukan suatu perubahan.